Hubungan besar kompresi dengan bahan bakar

Pera penyuka adu kebut balap lurus biasanya melakukan modif pada bagian head silinder guna memberbesar rasio kompresinya, dari sekian banyak rider atau mekanik tak jarang mereka melupakan prinsip dasarnya bahwa melakukan modif head silinder guna membesar kompresi berujung pemakain bahan bakarnya.

Matematisnya adalah kompresi berhubungan erat dengan bahan bakar yang akan di gunakan dan jika hal itu tidak terpenuhi maka gejala detonasi, ngelitik akan terjadi pada mesin.

Sebagai acuannya adalah :
  • Semakin besar kompresi maka semakin membutuhkan bahan bakar beroktan tinggi.
  • Semakin besar nilai oktan maka semakin lambat titik bakarnya.
  • Semakin tinggi oktan yang di pakai melebihi ketentuan besar kompresi motor maka semakin banyak sisa/kerak bahan bakar yang tidak terbakar dalam silinder atau klep.
  • Semakin besar kompresi motor dan tanpa di ikuti oktan bahan bakarnya maka akan detonasi atau ngelitik.

Dari beberapa poin acuan di atas pemilihan bahan bakar yang tidak sesuai dengan kompresi akan menimbulkan tumpukan kerak atau ngelitik, jadi harus seimbang. Oleh karena itu di bawah ini adalah cara menentukan bahan bakar yang pas sesuai dengan tinggi kompresi.






Tabel Oktan Bahan Bakar
Bahan Bakar Nilai Oktan
Ketentuan Kompresi
Pertamina - Premium 88
7:1 s/d 9:1
Pertamina - Pertamax 92
9:1 s/d 10:1
Pertamina - Pertamax Plus 95
10:1 s/d 11:1
Pertamina - Pertamax Racing/Benzol + 100
12,1 ke atas
Shell - Super Extra 95
10:1 s/d 11:1
Shell - Super 92
9:1 s/d 10:1
Petronas Primax 97 97
11:1 s/d 12,0:1
Petronas Primax 95 95
10:1 s/d 11:1





Tabel Kompresi Motor Standar
Type Motor Nilai Kompresi
Suzuki Satria 120 R 7,0:1
Suzuki Satria FU 150 10,2:1
Suzuki Smash 9,6:1
Suzuki Shogun 9,3:1
Suzuki Arashi 9,5:1
Suzuki Thunder 125 9,2:1
Suzuki Spin 125 9,6:1
Suzuki Skywave 125 9,6:1
Yamaha RZR-RXZ 7,0:1
Yamaha YT 115 7,2:1
Yamaha Rx King 6,9:1
Yamaha FIZR 7,1:1
Yamaha Mio 8,8:1
Yamaha Vega R 9,0:1
Yamaha Majesty 125 11:1
Yamaha Nouvo 8,8:1
Yamaha Scorpio 9,5:1
Yamaha Jupiter 9,0:1
Yamaha Jupiter-Z 9,3:1
Yamaha Jupiter Mx 10,9:1
Yamaha V-Ixion 10,4:1
Kawasaki Blitz Joy R 9,5:1
Kawasaki Blitz Joy VR 9,5:1
Kawasaki Ninja RR 7,2:1
Kawasaki Ninja 6,9:1
Kawasaki KAZE 9,3:1
Kawasaki KAZE R 9,3:1
Kawasaki KAZE E 9,3:1
Kawasaki Blitz 115 9,5:1
Kawasaki Blitz R 9,5:1
Kawasaki ZX 130 10,0:1
Honda Supra Fit 9,0:1
Honda Kirana 125 9,0:1
Honda Karisma 9,0:1
Honda Astrea LEGENDA 9,0:1
Honda Mega Pro 9,0:1
Honda Tiger 2000 9,0:1
Honda New Tiger 9,0:1
Honda Nova Sonic 11,0:1
Honda CBR 150R 11,0:1
Honda Nova Dash RS 7,0:1
Honda NSR 150 SP 6,8:1


Keterangan :
  • Bagi Motornya yang tidak tertera di atas untuk melihat nilai kompresi standar bisa melihat di buku panduan motor bawaannya.
  • Cara membaca table; Misal Suzuki Satria 120 dengan kompresi 7,0:1 (tabel kompresi motor standar) maka bahan bakar yang di gunakan adalah premium dengan oktan 88 karena sanggup dan pas untuk kompresi 7,1:1 s/d 9,0:1 sperti yang tertera (tabel oktan bahan bakar).

10 komentar:

  1. Honda NSR SP dan Kawasaki Ninja ===> 6,8 & 6,9 Jadi Kalau pakai premium berarti banyak kerak atau sisa donk, lalu kalo ga premium apa donk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya coba bongkar mesinnya, lihat pasti banyak kerak...secara mesin 2 tak...apalagi dicampur oli kan pasti keraknya banyak...knp cpt ya 2 tak haha

      Hapus
  2. Pembulatan gan, tapi kalo emang nilai selisih 0,2 atau 0,1 cukup masalah untuk kasus tidak akan terbakar dan menimbulkan kerak maka solusinya silahkan memapapas head silinder guna menambahkan angka rasio kompresinya dengan begitu ketentuan dapat terpenuhi bukan?

    BalasHapus
  3. waduh gan, Satria FU kompresi 10,2.... berarti harus pertamax plus donk..???
    yah, padahal tiap isi bensin selalu saya isi pertamax terus. berarti masih kurang ya kalo diisi pertamax biasa? Padahal udah saya usahain supaya tiap isi bensin selalu pertamax. Tapi lha kok butuhnya malah pertamax plus...
    hadeeehhh.. jebol dompetku...

    BalasHapus
    Balasan
    1. cuma beda 1800 per liter... buat manjain motor sih ga masalah gan :P

      Hapus
  4. Klo NSR SP pake minyak tanah aja, klo gak ya solar. Kan oktannya lbh rendah dari premium, hahhaha....

    BalasHapus
    Balasan
    1. minyak goreng sekalian gan...
      ato minyak kayu putih juga bole :D

      Hapus
  5. Ha ha haaaaa
    sekalian pakia aquaria lebih irit broooooooo

    BalasHapus
  6. masak NSR SP kompresinya segitu. berarti gk cocok pake premium, pake minyak urut aja mungkin.

    BalasHapus
  7. Haha nsr sp 6.8:1 kecil amat ya
    Tp tenaga : 38ps/10.500rpm

    Ya cek lah motor sebelah yg kompresinya di atas nsr

    BalasHapus