Prinsip dan teori korek mesin motor

Prinsip korek motor garis besarnya ialah memaksimalkan debit gas yang masuk dan pembuangannya, semakin banyak gas masuk dan mampu di bakar serta semakin cepat gas hasil pembakaran mesin motor dapat di buang maka tenaga motor semakin meningkat, ini berlaku untuk korek mesin piston semua jenis.

Barulah jika hal di atas sudah ideal diikuti dengan memaksimalkan kopling sebagai penyalur tenaga ke ban, menyesuaikan perbandingan rasio primer dan gear akhir, dan tak lupa knalpot dan jetting karburatornya. Dalam hal korek mesin motor menurut saya kita perlu membuat konsep terlebih dulu akan langkah apa yang akan di kerjakan sebagai awal dan ini berpatokan ke budget juga jenis track karena jika tidak hasil dari korek motor mesin motor ini kemungkinan besar tidak sesuai harapan dan maksimal, bahkan bisa jadi malah menemui kegagalan.

Resiko melakukan korek mesin motor ini si pemilik/rider mau tidak mau harus mempuyai hubungan dekat dengan mekanik atau paling tidak berlanggan ke bengkelnya, kenapa begitu? karena gonta-ganti bengkel disaat kondisi korekan mesin masih dalam beberapa fase akan membuat miss communication antara mekanik dan status ubahannya, sebagai contoh jika suatu mesin baru di korek daerah komsumsi bahan bakarnya ke mekanik A dan kemudian karena kita belum puas dan tidak sadar akan budget yang kita keluarkan untuk korek motor lalu kita membawa lagi ke mekanik B maka di situ biasanya akan terjadi kesalahpahaman terhadap mesin nantinya dan berakibat budget membengkak tapi hasil tidak di dapat.

Jadi tips korek mesin dengan budget yang bersifat continue ialah melakukan korek mesin satu-persatu dengan beberapa langkah sebagai berikut :

  • Level korek 1 : Korek daerah pemasukan dan keluaran bahan bakar dahulu, ini meliputi pengaturan ulang durasi noken as in-let dan out-nya juga memperbesar kompresinya pada tipe mesin 4 tak, jika pada mesin 2 tak memporting ulang exhaut, transfer, dan bilas dan kompresinya juga. Kemudian di tutup dengan jetting karburator berikut menyesuaikan spuyer dengan knalpotnya. Perlu diketahui untuk jenis mesin 2Tak peran knalpot sangat penting jika tidak efek tenaga tidak akan terasa, cara bobok knalpot bawaan standar pada level korek ini masih aman.
  • Level korek 2 : Jika korek mesin pada level 1 sudah dianggap maksimal, selanjutnya mengupgrade atau memodifikasi daerah pengapian, di sarankan hanya mengganti CDI dengan spek racing atau merubah skema pengapiannya misal dengan total loss supaya RPM mesin tidak tepengaruh oleh besar-kecil putaran grip gas. Pada point ini kenapa di sarankan mengganti CDI dengan tipe racing ialah karena secara matematisnya mengupgrade cdi jika pas maka akan mendongkrak tenaga mesin motor sampai dengan 20-25%, lain hal dengan pergantian koil hanya sekitar 3% paling maksimal. Dengan CDI yang membuat api semakin kuat dan timing semakin pas maka jetting debit gas dari karburator harus di set ulang.
  • Level 3 : Korek mesin dengan mengupgrade/memodifikasi kopling dengan tujuan supaya power mesin tidak terbuang percuma saat di salurkan ke ban. 
  • Level 4 : Mengupgrade gigi rasio primer dan sekunder (gear akhir)
Jadi mengkonsep atau merencanakan terlebih dulu dalam korek mesin motor sangat di perlukan terutama jika ber-budget pas dan continue, juga menghindari pembengkakan biaya korek mesin signifikan akibat kegagalan atau human error.

1 komentar: